Cari Artikel

Rabu, 02 Februari 2011

Benua Atlantis

SEJAK ribuan tahun manusia
telah berusaha mencari dan
menentukan dimana kiranya
letak benua Atlantis yang hilang
itu, tapi belum ada yang berhasil
menemukan ataupun
membuktikan keberadaannya
secara meyakinkan.
Kantor berita Reuters
melaporkan minggu ini bahwa
Jim Allen, seorang penjelajah
bangsa Inggris, yakin dia telah
menemukan benua yang hilang
itu.
Kalau semula diperkirakan
Atlantis hancur dan tenggelam
ke dasar laut termasuk semua
bangunan dan kebudayaannya
yang sangat maju untuk waktu
itu, seperti ditulis oleh ahli
filsafat Yunani terkenal Plato
dalam abad ke-4 sebelum Masehi,
Jim Allen mengatakan, Atlantis
terletak di sebuah dataran tinggi
di Bolivia, 4,000 meter di atas
permukaan laut.
"Sudah tiba saatnya untuk
menyatakan bahwa kota atau
benua Atlantis itu letaknya di
Bolivia," kata Jim Allen dalam
sebuah wawancara pers yang
diadakan di ibukota Bolivia, La
Paz. Kata Allen, kota Quillacas
yang berpenduduk 1,000 orang,
kira-kira 300 km sebelah selatan
ibukota La Paz, adalah pusat
benua Atlantis.
Kota itu terletak di kawasan
gunung api, dan rumah-rumah
penduduk dibangun dengan
menggunakan batu berwarna
merah dan hitam, seperti yang
dilaporkan oleh Plato 2,400
tahun yang lalu.
Kata Allen, dataran tinggi
dimana terdapat kota Quillacas
itu, puluhan ribu tahun yang lalu
terbenam dalam banjir yang
disebabkan hujan lebat. Tapi
yang paling menarik, katanya, di
kawasan itu terdapat sedikitnya
50 karakteristik alam yang cocok
dengan apa yang ditulis oleh
Plato.
Khususnya ditemukan sisa-sisa
sebuah saluran irigasi yang
lebarnya 200 meter, yang sesuai
dengan deskripsi Plato. Dataran
tinggi Bolivia itu mencakup 10
persen luas kawasan Bolivia dan
merupakan dataran paling luas
di seluruh dunia. Tempat itu
diapit oleh pegunungan Andes,
yang
dibagian barat-nya hampir
mencapai Lautan Pasifik.
Sekitar 25,000 sampai 40,000
tahun yang lalu, dataran tinggi
itu secara periodik kebanjiran
sehingga tampak seperti danau
sangat besar. Setelah banjir itu
susut, tinggallah dua buah
genangan air besar yang
sekarang disebut Danau Poopo
dan danau Titicaca.
Sejak lama dongeng tentang
benua Atlantis yang hilang itu
telah menarik perhatian orang,
dan ribuan buku telah ditulis
tentangnya; ada yang seratus
persen fantasi, dan ada yang
berusaha membuktikannya
lewat berbagai teori ilmu
pengetahuan.
Arysio Nunes dos Santos, sarjana
dan mahaguru ilmu fisika nuklir
di Universitas Minas Gerais, di
Brazil, punya teori lain. Katanya,
benua Atlantis yang hilang itu
terletak di Indonesia.
Kendati sudah banyak buku
ditulis tentang hal itu, kata
Arysio, tidak satupun yang
menyebutkan Indonesia. Hal itu
disebabkan karena para
penyelidik, pada umumnya
sarjana Barat, mendasarkan teori
mereka pada unsur-unsur
etnosentrik, sehingga tidak
terpikirkan oleh mereka bahwa
tempat itu mungkin berada di
bagian bumi yang sama sekali
lain.
Kata Arysio, benua Atlantis yang
digambarkan oleh Plato adalah
suatu dunia tropis, yang punya
banyak hutan, sungai dan pohon
buah-buahan, yang kemudian
tenggelam karena permukaan air
laut naik ketika es di kutub utara
mencair. Hanya kawasan
pegunungan saja yang tampak
dari
permukaan laut. Rangkaian
gunung berapi itu, kata Arysio,
dulu disebut Kepulauan Blest,
yang sekarang bernama
Indonesia.

KATEGORI